Menurut berita di Kompas.com, serangan cyber dari negara Indonesia menduduki peringkat ke 2 setelah China dan Amerika menduduki peringkat ke 3. Fenomena ini cukup menarik karena sebelumnya serangan-serangan cyber dari Indonesia tidak begitu tampak.
Menurut data pemerintah, serangan yang menyasar situs pemerintah juga semakin naik. Dimana serangan banyak berupa deface. Apalagi setelah seorang lulusan SMK berhasil mengobok-obok situs pemerintah, lonjakan serangan semakin meningkat yang tidak hanya menyerang dalam negeri tetapi juga luar negeri.
Fenomena ini patut mendapat perhatian dari pemerintah karena hal ini menunjukkan semakin melek-nya masyarakat akan IT. Terutama dikalangan anak muda yang semakin mudah belajar teknologi baik secara mandiri maupun lewat sekolah. Maka peran orang dewasa dan guru sangat diperlukan untuk mengarahkan talenta-talenta muda IT. Jika hal tersebut dilakukan bukan mustahil negara ini akan semakin maju. Namun sayang jika sebentar lagi pelajaran IT di sekolah-sekolah dasar dan menengah harus dihapuskan demi tuntutan perubahan kurikulum.
Menurut data pemerintah, serangan yang menyasar situs pemerintah juga semakin naik. Dimana serangan banyak berupa deface. Apalagi setelah seorang lulusan SMK berhasil mengobok-obok situs pemerintah, lonjakan serangan semakin meningkat yang tidak hanya menyerang dalam negeri tetapi juga luar negeri.
Fenomena ini patut mendapat perhatian dari pemerintah karena hal ini menunjukkan semakin melek-nya masyarakat akan IT. Terutama dikalangan anak muda yang semakin mudah belajar teknologi baik secara mandiri maupun lewat sekolah. Maka peran orang dewasa dan guru sangat diperlukan untuk mengarahkan talenta-talenta muda IT. Jika hal tersebut dilakukan bukan mustahil negara ini akan semakin maju. Namun sayang jika sebentar lagi pelajaran IT di sekolah-sekolah dasar dan menengah harus dihapuskan demi tuntutan perubahan kurikulum.
Data Serangan dari Akamai |